Logo Miraculum Mundi

Produk My Miracle World

Jumat, 10 Juni 2011

CHOLESTEROL 2

CHOLESTEROL 2



Cholesterol Disease




http://s1.hubimg.com/u/105828_f520.jpg
Cholesterol is actually one component of fat. As we know, fat is one of the nutrients that are needed by our bodies in addition to other nutrients such as carbohydrates, proteins, vitamins and minerals.

Fat is one energy source that provides the highest calories. Besides, as one source of energy, actually fat or cholesterol in particular is a substance that is needed by our bodies, especially to form the walls of cells in the body. Cholesterol is also the base material forming the steroid hormones. But when excess cholesterol in the body will be buried within the walls of blood vessels and cause a condition called atherosclerosis is the narrowing or hardening of blood vessels. This condition is a precursor of heart disease and stroke.

Cholesterol we need it, normally produced by the body in the right amount. But he could be increased in number due to external food derived from animal fats, eggs and so-called junk foods.

What happens in the body? 





The elements consist of fats in the blood cholesterol, triglycerides, phospholipids and free fatty acids. Only a quarter of the cholesterol contained in the blood comes directly from the digestive tract is absorbed from food, the rest is produced by the body’s own liver cells.

Fats found in foods will be broken down into cholesterol, triglycerides, phospholipids and free fatty acids when digested in the gut. The four elements of this fat will be absorbed from the intestine and enter the blood. Cholesterol and other fats element does not dissolve in blood. To be transported in the bloodstream, cholesterol along with other fats (triglycerides and phospholipids) must bind to proteins to form an insoluble compound and called lipoprotein.

Chylomicrons is liprotein transporting fat into the liver. In the liver, fat ties will be outlined, forming the four elements of the fat, and fatty acids that form will be used as an energy source or if the amount of excess will be stored in fatty tissue. When cholesterol intake is inadequate, the liver cells will produce it. From the liver, cholesterol is transported by a lipoprotein called LDL (Low Density Lipoprotein) to be brought into the body cells that require including the heart muscle cells, brain and others in order to function properly.

Excess cholesterol will be transported back by lipoproteins called HDL (High Density Lipoprotein) to take precautionary and it will be described and then dumped into the gall bladder as an acid (liquid) bile.

LDL contains more fat than LDL so that it will float on in the development of blood. The main proteins that form of LDL is apo-B (apolipoprotein-B). LDL is considered as the fats are “bad” cholesterol because it can cause sticking in the walls of blood vessels. Conversely HDL-called good fats because in operation it clear excess cholesterol from blood vessel walls to transport it back to the liver. The main proteins that form of HDL is Apo-A (apolipoprotein). HDL has less fat content and have high density or heavier.

How does cholesterol cause blockages in blood vessels?


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFPIa_GJIzRTs2AErIb67MGZ6f04fQfZLlN7KDoDZHdnmjH874ut5TwHjx_RB7XN2trjtk4sTnMGiWazTp9vahLir3Myda_ky6Cw5E86azAATRnw4crOx6cFG_PZlOQHNXEXXuJAXQV9g/s1600/cholesterol.jpg

Excessive cholesterol in the blood will be easily attached to the inner wall of blood vessels. Furthermore, LDL will penetrate the walls of blood vessels through endothelial cell layers, into the lining of blood vessel walls more in the intima. The smaller size of LDL or the higher density of LDL, the easier it is to infiltrate into the Iintima. LDL so-called small dense LDL.

LDL that had infiltrated into the intima will oxidize the first phase to form the oxidized LDL. -oxidized LDL will spur the formation of substances that can attach and attract monocytes (a type of white blood cells) through endothelial layer and into the intima in addition to LDL-oxidation also produces substances that can change the monocytes that had entered into the intima into macrophages.

Meanwhile-oxidized LDL oxidation second stage will have to be perfect oxidized LDL that can convert macrophages into foam cells. Foam cells are formed will bind together to form lumps that grew so great that form lumps that cause narrowing of the lumen of blood vessels

This situation will worsen because oxidized LDL perfect will also stimulates the muscle cells lining blood vessels in the deeper (the media) to enter the intima layer and then will split apart so that an increasing number of self.

The above description shows that the occurrence of blockages in blood vessels is not as easy as we imagine. High cholesterol levels need to watch out because it is a precursor process of blood vessel blockage, especially if the LDL cholesterol level is elevated, which we know as fat “evil”. If we see the formation mechanism of blockage of blood vessels above, LDL more dangerous when having a small size with high density or what is known as small-dense LDL.






Cara Cepat Turunkan KOLESTEROL




 
Jangan salah, wanita muda dan kurus juga bisa kelebihan kolesterol.
National Cholesterol Education Programme adalah program kampanye peduli kolesterol yang dijalankan oleh National Heart, Lung and Blood Institute di Amerika Serikat sejak 1985. Program ini memberikan tip menjalani pola hidup sehat yang diyakini dapat menurunkan kolesterol:
 
* Mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol. Kalau Anda penyuka gorengan dan jeroan, mulai saat ini kurangi. Makanan berlemak tinggi juga dapat meningkatkan kadar kolesterol karena gumpalan lemaknya (fatty streak ).
* Mengurangi berat badan. Wanita dengan berat badan berlebih memiliki kandungan trigliserida (semacam lemak) tinggi, sementara kadar HDL (kolesterol baik) cenderung rendah.
* Meningkatkan aktivitas fisik. Penelitian menunjukkan aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur mampu mengurangi risiko terkena penyakit jantung sebanyak 50%, menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar kolesterol total dan meningkatkan kadar HDL (kolesterol baik) yang membantu menyingkirkan LDL (kolesterol jahat) dari arteri Anda.
* Menjaga tekanan darah . Idealnya 120/80. Tekanan darah yang tinggi menandakan terjadinya kolesterol yang bertumpuk di lapisan dalam arteri.
* Berhenti merokok . Rokok dapat mendorong pembentukan penumpukan lemak pada dinding arteri (atherosclerosis) dan mempersempit arteri serta menyumbat aliran darah.
* Menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dengan mengonsumsi fitosterol (dapat diperoleh dari sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan dan gandum). Fitosterol juga dapat diperoleh dari suplemen berupasusu bubuk yang diperkaya dengan Acticol. Fitosterol dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dengan cara menghambat penyerapan kolesterol di usus sehingga membantu menurunkan jumlah kolesterol yang memasuki aliran darah.
Santi
Sumber:
DR. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc.,
dalam media gathering Nesvita ProHeart Cholesterol Control.
 
JENIS KOLESTEROL

Kolesterol adalah sejenis molekul lemak yang ditemukan dalam aliran darah dan sel tubuh. Kolesterol diproduksi oleh hati dan dibutuhkan untuk proses metabolisme tubuh, seperti membantu pembentukan sel baru dan hormon. Namun, kelebihan kolesterol dapat mengakibatkan penumpukan lemak dalam darah yang akihirnya menyumbat pembuluh darah. Kadar kolesterol yang terlalu tinggi dalam darah disebut hiperkolesterolemia. Akibatnya jantung dan otak akan kekurangan pasokan darah, risiko serangan jantung dan stroke pun muncullah.
Kolesterol ada yang baik dan ada yang jahat. Kolesterol baik disebut Highdensity lipoproteins (HDL). Namun bila orang awam hanya menyebut kolesterol, itu artinya kolesterol dengan kadar total tinggi. 
Mari kita mengenal jenis-jenis kolesterol:
 
* Low-density lipoproteins (LDL), dikenal sebagai kolesterol jahat. LDL mengandung 75% kolesterol dan hanya sedikit protein. LDL berperan untuk mengalirkan kolesterol ke seluruh tubuh. Kelebihan LDL dapat menyebabkan penumpukan lemak di dinding arteri.
* High-density lipoproteins (HDL), dikenal sebagai kolesterol baik. HDL mengandung banyak protein dan mengalirkan 20% hingga 30% kolesterol ke seluruh tubuh. HDL berperan untuk membuang kelebihan kolesterol dari sel dan dinding arteri serta membawa kolesterol kembali ke hati untuk dibuang.
* Tryglicerides , berperan dalam penyimpanan lemak dan berpengaruh dalam pembentukan lipoprotein kaya kolesterol yang menyebabkan kolesterol tinggi serta meningkatkan pembentukan gumpalan darah.
 
KADAR KOLESTEROL DALAM DARAH
  Normal Ambang Normal Tinggi
LDL Kolesterol (mg/dL)
HDL Kolesterol (mg/dL)
Trigliserida (mg/dL)
Total Kolesterol (mg/dL)
< 130
> 45
< 200
< 200
130-159
35-45
200-399
200-239
≥160
< 35
≥400
≥240
Sumber: PERKENI (Persatuan Endokrinologi Indonesia), 1995
 
FAKTA (MENGEJUTKAN) TENTANG KOLESTEROL

Menurut perkiraan World Health Report 2001, 29% kematian di Asia Tenggara disebabkan penyakit kardiovaskular ( cardiovascular disease/CVD). Indonesia termasuk negara yang diteliti, menunjukkan 200 dari 100.000 penduduknya meninggal karena CVD. Salah satu penyebab CVD adalah kolesterol tinggi.
 
Kolesterol tinggi juga disebut sebagai pembunuh yang datang secara diamdiam (silent killer ) karena penumpukan kolesterol terjadi secara tidak kasat mata. Hal ini mengakibatkan orang tidak langsung punya keluhan akibat kolesterol tinggi.
 
Persepsi bahwa “kolesterol tinggi tidak akan menyerang orang seperti saya” membuat kebanyakan orang merasa bahwa masalah kolesterol bukan hal yang mendesak. Berikut beberapa mitos tentang kolesterol yang perlu diluruskan:
 

Mitos: Orang kurus tidak perlu khawatir akan terkena kolesterol tinggi.
Fakta: Orang bertubuh kurus pun berisiko terkena kolesterol tinggi. Banyak orang yang tidak gampang gemuk, walau mengonsumsi banyak makanan. Hal tersebut membuat mereka tidak menyadari kandungan lemak yang terdapat dalam makanan yang mereka konsumsi. Sehingga mereka memakan apa pun tanpa memerhatikan kandungan lemaknya.
 
Mitos: Kolesterol tinggi hanya menyerang orang tua.
Fakta: Pola makan yang tidak seimbang, kurang berolahraga, dan merokok adalah gaya hidup kaum muda sekarang. Hal tersebut memicu tingginya kadar kolesterol dalam darah. Bahkan anak-anak memiliki risiko kolesterol tinggi, terutama mereka yang tumbuh dalam pola makan yang tidak sehat dan berasal dari keluarga yang memiliki riwayat kolesterol tinggi. National Cholesterol Education Programme menganjurkan semua orang yang berusia di atas 20 untuk mengecek kadar kolesterol secara rutin.
 
Mitos: “Saya wanita jadi saya tidak perlu khawatir. Kolesterol hanya masalah kaum pria.”
Fakta: Sebelum menopause, wanita terlindungi dari LDL atau kolesterol jahat karena hormon estrogen pada wanita cenderung meningkatkan kadar HDL atau kolesterol baik. Tetapi ketika memasuki masa menopause, kadar estrogen dalam tubuh mulai menurun dengan drastis dan menyebabkan kadar LDL meningkat sementara HDL menurun. Namun, gaya hidup dengan asupan lemak tinggi, kurang berolahraga, dan merokok juga membuat wanita berusia muda berisiko terkena kolesterol.
 
Mitos: “Saya tidak merasa sakit, jadi saya baik-baik saja.”
Fakta: Kolesterol tinggi dikenal juga dengan silent killer karena tidak memiliki gejala tertentu dan hanya dapat diketahui dengan pemeriksaan ke dokter. Oleh karena itu, banyak orang tidak menyadari jika dirinya sudah terkena kolesterol tinggi sampai ia mengalami serangan jantung atau stroke.
 
Mitos: Kolesterol tinggi adalah penyakit orang kaya.
Fakta: Kolesterol tinggi menyerang siapa saja, tidak peduli status ekonominya. Pada dasarnya semua orang memiliki kolesterol dalam tubuhnya. Orang miskin pun dapat terkena kolesterol tinggi jika asupan makannya tidak sehat, seperti mengonsumsi banyak gorengan dimana minyak yang digunakan mengandung lemak jenuh tinggi.
 
 
MAKANAN SEDAP MINUS KOLESTEROL
Sup buntut, iga bakar, babat gongso, hmm...siapa yang tidak ngiler mendengar bermacam jenis makanan itu. Tapi kalau ingat umur, wah, sudah tak berani menyentuhnya. "Kolesterol," begitu mungkin komentar Anda. Benarkah makanan-makanan sedap di atas harus dijauhi? "Dibatasi konsumsinya iya, tapi ada kok cara masak dan bumbu-bumbu tertentu yang bisa menghambat perubahan lemak tak jenuh menjadi lemak jenuh," kata Wied Harry, Konsultan Gizi dan Masak Sehat Alami.
 
MENYIASATI LEMAK
* Lemak tak jenuh bila dipanaskan pada suhu tertentu dapat berubah menjadi lemak jenuh. Tumpukan lemak jenuh ini bila dibiarkan terlalu pekat dalam tubuh dapat membentuk plak. Plak ini lama-kelamaan dapat membentuk sumbatan-sumbatan sehingga mengakibatkan gangguan seperti hipertensi, jantung, stroke dan yang terparah bisa berakibat kematian.
* Kunci mengolah masakan supaya menjadi makanan sehat sangat sederhana. Jangan takut menggunakan banyak bumbu. Namun yang dimaksud tentu saja bumbu-bumbu alami, minus penyedap, penguat rasa, bumbu instan dan sebagainya. Hampir semua bumbu alami mengandung zat-zat yang bisa saling melengkapi atau "menangkal" efek negatif dari bahan-bahan lainnya.
* Khusus untuk kolesterol, yang terpenting bukan menghilangkan lemak sama sekali dari menu sehari-hari, sebab bagaimanapun lemak tetap dibutuhkan tubuh.
 
BUMBU & BAHAN ANTI LEMAK JENUH
* Bumbu kari
Rempah-rempah yang terdapat dalam bumbu kari sangat bermanfaat untuk menghambat pembentukan lemak jenuh. Sejak zaman dulu ketumbar, jahe, jintan yang dicampurkan dipercaya bermanfaat untuk kesehatan.
* Bawang
Di dalam bawang terdapat senyawa yang dapat menghambat penggumpalan darah yaitu zat yang disebut ajone. Penelitian yang ada menyebutkan bahwa bawang dapat menurunkan kolesterol hingga 14% dan meningkatkan HDL (high density lipoprotein) sebanyak 40% bila dikonsumsi teratur minimal selama 6 bulan.
* Cabai
Makanan pedas yang mengandung cabai dipercaya bisa menyembuhkan beragam penyakit, misalnya flu ringan. Di dalam cabai terdapat zat yang disebut capcaisin yang dapat membantu membuka pembuluh darah sehingga menghambat penyumbatan, termasuk yang disebabkan oleh lemak jenuh.
* Santan
Selama ini santan ikut dituding sebagai penyebab kolesterol. Padahal di dalam santan sebenarnya terdapat lemak baik yang dibutuhkan oleh tubuh. Cara pengolahan yang salahlah yang menyebabkannya menjadi lemak jenuh.
* Minyak goreng
Tak semua minyak goreng jahat. Minyak kelapa alami atau yang sering disebut VCO (virgin coconut oil) hanya butuh suhu sekitar 600C saat dipanaskan. Dengan suhu tersebut, dalam VCO masih lebih dominan lemak baiknya. Bandingkan dengan minyak goreng biasa yang butuh suhu sampai 1200C untuk pemanasan. Sebagai catatan, makin tinggi suhu yang dibutuhkan suatu jenis minyak untuk menjadi panas, maka makin potensial perubahannya menjadi lemak jenuh.
 
CARA MEMASAK SEHAT
Selain bumbu/bahan masakan yang bisa menghambat pembentukan lemak menjadi lemak jenuh, cara masak pun sama pentingnya. Dengan cara masak yang benar, makanan yang disajikan akan lebih sehat. Berikut tip-tip cara mengolah makanan sehat yang disarankan Melinasari, M. Kes., dari Akademi Gizi Jakarta:
 
Merebus
Rebus daging hingga empuk, diamkan beberapa saat kalau perlu masukkan kulkas. Tujuannya supaya lemak-lemaknya terangkat ke permukaan. Bisanya akan terlihat langit-langit yang menutup permukaan, segera angkat dan buang. Setelah rebusan daging terbebas dari lemak yang mengambang, olah sesuai keinginan.
Memanggang
Meski ada kelebihan dan kekurangan masing-masing, prinsipnya memanggang lebih baik dari pada menggoreng. Gunakan wajan pemanggang yang tebal sehingga masakan tidak cepat gosong. Bedanya dengan membakar, memanggang masih menggunakan alat yang menghindarkan masakan bersentuhan langsung dengan api. Seperti diketahui makanan yang dibakar potensial karsinogenik (menyebabkan kanker).
Menggunakan santan
Santan masih tetap bisa digunakan dalam masakan selama mengolahnya benar, berikut cara mengolah santan yang disarankan Wied Harry:
 
- Didihkan air, setelah mendidih gunakan untuk memeras santan dan langsung dicampurkan dalam masakan. Cara ini bisa digunakan untuk membuat kolak/cendol misalnya.
- Gunakan santan encer yang diolah langsung dengan bahan makanan lainnya. Setelah matang, peras santan kental dengan menggunakan air matang. Cara ini bisa digunakan untuk membuat sayur lodeh, gulai dan sebagainya.
KIAT ORANG DULU
Kesadaran akan kolesterol sebenarnya baru muncul belakangan. Lantas bagaimana orang-orang zaman dahulu menyiasati hal ini? Dihubungi pada kesempatan terpisah, Bondan Winarno, pemerhati masakan tradisional, memberikan pendapatnya. Menurutnya, orang-orang zaman dahulu membatasi jumlah makanan yang dikonsumsinya. Umumnya mereka tidak makan dalam jumlah berlebihan dan aktivitas mereka lebih banyak karena terbatasnya sarana dan prasarana.
Kalaupun makan makanan yang potensial mengundang kolesterol jumlahnya sangat terbatas dan tidak setiap hari. Mereka lebih banyak menyantap makanan sehat seperti sayur dan buah. Pola makan seperti ini sudah sulit ditemui zaman sekarang. Selain makanan berlemak, junk food atau makanan siap saji menambah risiko menumpuknya kolesterol dalam tubuh.
Marfuah Panji Astuti.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar